Menu

Jumat, 17 Juni 2016

Kesepian (Horor Story)

Hari ini adalah hari kelahiran ku berarti aku sudah tumbuh dewasa dan sudah harus hidup sendiri. Aku adalah Ben lelaki satu – satunya di keluarga ku, dengan 3 bersaudara yaitu kakak pertama ku bernama Santi dan Adik ku bernama Ranti. Sudah hampir puluhan tahun lebih aku hidup bersama dengan mereka bekerja dan terus bekerja demi mendapatkan sebungkus nasi, pekerjaan apapun kami lakukan apapun kami kerjakan tanpa pandang itu baik atau buruk demi makan hari ini kami jalani. Pernah suatu hari kami diberi tugas untuk membawa seseorang, tugas itu pun kami jalankan dengan bayaran yang cukup besar kira – kira dapat bertahan hidup hingga 7 hari kedepan, tugas itu pun dimulai esok hari dengan informasi bahwa targetnya adalah seorang pria berumur 45 tahun dan kami tidak boleh membunuhnya hanya membawanya ke hadapan pria yang memberi tugas itu, tugas pun kami laksanakan dengan membawa senjata tajam yang sudah diberikan pria itu dan obat bius untuk berjaga – jaga jika pria tua itu memberontak, setelah sampai di depan rumahnya kami pun diam karena sepertinya kami pernah kenal dengan rumah ini dan suasananya, tetapi demi tugas kami melanjutkan dan berhasil membawa pria tua itu beserta istrinya walau sempat bingung dengan mereka berdua karena mereka kenal dengan kami tetapi kami tidak kenal mereka.

2 jam berlalu, kami menantarkan mereka berdua di tempat yang telah di tentukan sepanjang jalan mereka berdua memanggil kami dan mengatakan “apakah engkau tidak kenal siapa kami...?” kami bertiga hanya diam dan pura – pura tidak dengar. Setelah berhasil membawa mereka berdua ke tengah hutan, kami pun di bayar dan mensaksikan kekejaman mereka terhadap pria tua itu. Setelah mereka menyiksanya kami pun di panggil untuk segera membunuhnya namun kami tidak berani karena cerita dari ibu tua itu ia menceritakan bahwa kami bertiga adalah anak mereka yang sudah di culik akibat perampokan 3 tahun lalu. Kami bertiga diam dan tak percaya bahwa kami mempunyai orang tua karena sudah lama sekali kami bertiga kesepian tidak merasakan hangatnya rumah dan pelukan kedua orang tua dan ia bercerita lagi bahwa perampok waktu itu adalah pria yang memberi tugas kepada kami, disaat itu juga kami menghabisi mereka semua Santi menembak tepat di kepalanya, aku menusuk tepat di jantung parampok itu dan mencongkel matanya untuk bayaran kesepian ku selama ini, dan Ranti melindas perampok itu dengan mobil mereka sendiri sampai tubuh mereka semua hancur. Akhirnya kami bertiga hidup dengan bahagia sampai rumah kami dimusnahkan oleh kelompok mereka dan membakar kami berlima hidup – hidup. 

Tidak ada komentar: