Menu

Senin, 13 Juni 2016

Janggal

        Aku adalah Ren seorang remaja yang berumur 15 tahun, aku memiliki segudang masalah dengan teman – teman,tetangga ku di rumah lama ku dimulai dari masalah kecil yaitu aku memecahkan patung mahal tetangga ku yang tidak sengaja karena aku terlalu kencang menendang bola sampai masalah besar yaitu aku lah yang menyebabkan lab. Kimia sekolah ku terbakar karena aku membakar tissu yang sudah dicelupkan oleh cairan alkohol dan akhirnya api pun menyebar terjadilah kebakaran hebat di lab.
Kimia sekolah ku. Sejak saat itu kedua orang tua ku pun berencana untuk pindah rumah ke sebuah desa kecil di dekat hutan dengan harapan bahwa aku dapat merubah sifat kenakalan aku ini. Semenjak bapak ku naik jabatan akhirnya kami pun pindah ke sana namun yang membuat ku sedih adalah bukan karena desanya yang gersang tetapi aku kehilangan orang yang ku cinta yaitu bapak ku, yah bapak ku telah naik jabatan dan mengharuskan ia menetap di luar kota jadi aku hanya berdua saja dengan ibu ku di rumah yang besar ini. Memang tidak ada yang special dengan rumah baru ku, hanya saja ukurannya dan kamarnya yang lebih besar dan lebih nyaman selebihnya tidak ada bedanya dengan rumah ku, tentang suasananya yah memang sedikit lebih sunyi dibandingkan rumah lama ku sehingga aku sangat canggung untuk dapat bermain keluar.

        Keesokan harinya, aku akhirnya harus melanjutkan sekolah di sekolah baru ku yang tidak jauh dari rumah sekitar 15 menit berjalan kaki untuk sampai kesana. Kesan pertama ku terhadap sekolah ini adalah tidak sebagus sekolah lama ku memang susah untuk mencari sekolah yang berkualitas di sebuah desa, hari pertama aku pun diawali dengan berkenalan dan menegur sapa dengan teman baru ku namun aku menyadari ada yang berbeda dengan sifat ku entah kenapa sifat ku berubah menjadi pendiam sejak kami pindah. Mungkin karena suasana baru ini yang membuat ku menjadi canggung atau mungkin karena akhir – akhir ini aku selalu merinding dan seperti ada yang mengikuti di setiap aku keluar rumah namun itu hanyalah halusinasi saja menurut ku. Tidak lama akhirnya sekolah pun membunyikan bel 3 kali yang menandakan bahwa sekolah hari ini sudah berakhir, aku pun merasa senang karena pertama kali masuk ke sekolah dan pulang cepat karena rapat guru untuk libur 3 hari nanti. Sesampainya di rumah aku menyapa ibuku yang telah menyiapkan makan siang untuk kami berdua, di sana aku bercerita banyak dengan ibuku dimulai dari kisah di sekolah baru ku sampai kisah saat semalam yang membuat tidur ku kurang nyenyak. Entah kenapa akhir – akhir ini semenjak aku pindah ke rumah baru ini aku susah untuk bisa tidur dengan nyenyak selalu ada rasa resah dan panas di sekujur tubuh ku, tapi selalu aku rasakan itu setiap lewat depan lemari kamar ku lemari ini memang sudah ada sejak kami pindah memang tidak terlalu besar untuk seukuran rumahnya namun ini sangat cukup untuk aku masuk dan berdiri didalamnya, kondisi lemarinya pun tidak terlalu bagus di sisi pojok kiri terdapat tanda hangus dan penuh dengan goresan benda tajam serta pintu yang sudah agak lapuk dan sedikit hangus. Setelah aku ceritakan itu semua kepada ibu ku respon ibu ku hanyalah tertawa dan menganggap itu hanyalah hal biasa karena mungkin aku yang terlalu kesepian, yah aku harap juga seperti itu.

Malam hari pun tiba, malam ini terasa agak janggal dari kemarin malam karena aku merasa seperti ada selalu memperhatikan ku di jendela dan di lemari kamar ku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk berjalan dan melihat jendela serta lemari kamar ku, setelah aku lihat jendela memang tidak ada apa – apa hanya ada seorang ibu – ibu yang membawa anaknya berjalan, namun hal aneh terjadi ketika aku melihat lemari kamar ku. Nampak di luar biasa saja namun ketika aku mengintip lemarinya semua gelap semua pakaian ku pun hilang, sontak aku kaget dan memanggil ibu ku lalu ibu ku datang dan langsung menanyakan kenapa aku hanya bisa menunjuk ke lemari itu dan ibu ku pun langsung membuka lemarinya aku hanya kaget dengan tatapan kosong namun lemari itu kembali normal semua pakaian ku pun ada didalamnya. Aku masih tidak percaya dengan kejadian ini, akhirnya ibu ku pun balik ke kamarnya dan aku masih penasaran dengan lemarinya, lalu aku mengintip lemarinya lagi dan ketika aku mengintip lemari untuk kedua kalinya semua berubah warna merah seperti darah saat itu juga aku jatuh pingsan karena shock.

        Esok harinya, aku terbangun dan langsung menceritakan kepada ibu dan bapak ku yang sudah pulang kerja karena libur. Akhirnya kami menanyakan asal usul desa ini dan rumah ini kenapa banyak gangguannya terutama aku, salah satu tetua di sana pun bercerita bahwa dulunya desa ini pernah terjadi kebakaran hebat yang membakar seluruh rumah di desa ini pemicu kebakaran ini bukan karena alam atau pun kelalaian masyarakat, namun karena para satanis yang menyerang desa ini mereka melakukan ritual dengan membakar hidup – hidup seluruh masyarakat desa di sini dan rumah ini adalah rumah bagi para satanis itu mereka menculik anak perempuan berusia 15 tahun, menyiksanya, mengikatnya di dalam lemari dan membakarnya hidup – hidup tetapi lemarinya tidak mempan terbakar hanya terbakar sedikit di sisi pojok kirinya saja. Lalu tetua itu pun bercerita lagi bahwa hantu dari remaja perempuan itu pun masih bergetayangan di rumah itu dengan ciri – ciri hantunya rambutnya berwarna hitam, bajunya banyak bercak darah dan matanya berwarna merah darah.
            THE END
Original Story By Raga Sukmana

Tidak ada komentar: